Sabtu, 12 Januari 2013

Ketika Harus Menentukan Pilihan Yang Sulit



[imagetag]

Hari itu, Megan harus dilarikan ke rumah sakitkarena mengalami kontraksi yang cukup intens. Usia kandungannya masih 8 bulan,masih muda dan sebenarnya belum tiba waktu untuk melahirkan.

Rasa sakit yang dialaminya membuat suaminyaMax harus bergerak cepat. Dan tanpa diduga, sebuah kabar buruk harus didengaroleh Max. Dokter menyatakan bahwa kondisi bayi yang dikandung Megan kurangbaik. "Anda harus memilih salah satu di antaranya, Pak. Kami tidak bisamenyelamatkan keduanya sekaligus kali ini," kata dokter dengan penuhpenyesalan.

Seketika kabar itu menjadi pukulan yang besarbagi Max. Megan mengalami kasus kehamilan langka yang disebut abrupsi plasenta(pelepasan plasenta prematur). Sebuah kehamilan di mana plasenta yangseharusnya menjadi jalan penghubung nutrisi bayi, terlepas dari dinding uterussebelum janin dilahirkan. Di sini, bayi dapat kekurangan oksigen dan nutrisi,sehingga detak jantungnya terlalu cepat. Sedangkan ibunya mengalami pendarahanberat yang dapat terancam jiwanya. Untuk itulah, dokter meminta agar Max cepatmemutuskan, siapa yang akan diselamatkan. Karena waktu terlalu singkat dankasusnya cukup berat, kecil kemungkinannya menyelamatkan keduanya.

Max tahu, waktunya tidak banyak. Iamenghampiri istrinya dan menceritakan kasus yang sedang dialami mereka. Dengantegar Megan menjawab, "selamatkan bayi kita, sayang. Rawatlah ia denganpenuh kasih sayang, aku rela dan aku sudah siap," ungkapnya sambilmeneteskan air mata.

Max keluar dari ruangan Megan, tidak segeramenemui dokter. Kebimbangannya membuatnya melangkahkan kaki mencari sebuahkapel. Di sana ia berdoa.

Ia tidak tahu jalan mana yang harus ia ambil.Keputusan mana yang harus dipilihnya. Langkah kakinya hanya menuntunnya untukberdoa. Di dalam kapel ia tekun berlutut dan berdoa...

Tuhan, aku tahuKAU begitu mencintai kami semua. Dan hari ini, aku harus memilih salah satudari dua orang yang aku cintai.

Sesungguhnya, akutidak tahu harus melakukan apa. Namun aku tetap percaya bahwa dokter akanmelakukan yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang kucintai itu.

Dan apabilamemang ternyata salah satu atau keduanya harus KAU panggil, aku tetap yakinbahwa KAU mencintai kami.

Aku tidak akanmarah dan tidak akan membenci-MU.

Aku akan tetapmencintai-MU...

Di dalam kegundahan hatinya yang hancur, Maxtidak ingin menganggap hal ini sebagai hukuman untuknya. Ia tahu bahwa memanghal ini sudah direncanakan oleh-NYA, dan tentu ada hal baik yang akan datangkemudian.

"Dokter, tolong saya. Saya tak sanggupmemilih salah satu di antaranya. Lakukan yang terbaik saja,"

Dengan segenap timnya, para dokter bergerakcepat. Melakukan pertolongan pada Megan dan bayinya. Keduanya berada dalambahaya, dan kesempatan hidup mereka 50-50. Tak ada yang tahu mana yang bisadiselamatkan terlebih dahulu. Semuanya hanya berusaha yang terbaik.

Dokter keluar dari ruangan operasi, menemuiMax yang masih tertunduk dan memejamkan mata di bangku panjang. Ia terkejutsaat dokter menepuk bahunya. Pikirannya sudah melayang ke mana-mana, danberusaha menabahkan hatinya untuk mendengar kabar terburuk. "Kami sudahberusaha yang terbaik, pak. Dan kami berhasil menyelamatkan keduanya. Namunmereka tetap harus berada di bawah perawatan dan pengawasan intens."

Seketika Max mengucapkan sujud syukur atasdoanya. Ia tak berani berharap keduanya akan bisa diselamatkan. Dengan kasuslangka yang membahayakan jiwa, Max hanya berani berharap salah satunya berhasildiselamatkan.

Seperti diceritakan oleh Theodore A. Yulo, Jr.

Dan di saat kita tidak tahu pilihan mana yangterbaik untuk kita, berserah pada-NYA adalah jalan yang terbaik. Beban itu takharus Anda panggul sendiri. Saat Anda merasa sudah tak sanggup lagi, IA akanmeringankan beban Anda dan memberikan hal terbaik yang tak pernah berani Anda minta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar